Kamis, 11 April 2013

TERMINAL DAGO


HASIL STUDI DAN PEMBAHASAN

4.1       Zona yang dilewati (ruas jalan)
. Rute angkutan kota trayek St Hall - Dago adalah sebagai berikut :
a.       Berangkat dari Terminal St Hall
Lintasan yang dilalui angkutan umum trayek St Hall - Dago dari St Hall ke Dago meliputi : Terminal St Hall – Jl.Suniaraja – Jl. Otista – Jl. Stasiun Timur – Jl. Viaduct – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Wastukencana – Jl. Aceh – Jl. Sulawesi – Jl. Seram – Jl. RE Martadinata – Jl. Ir.H.Juanda – Terminal Dago
b.      Berangkat dari Terminal Dago
Lintasan yang dilalui angkutan umum trayek St Hall - Dago dari Dago ke St Hall meliputi : Terminal Dago – Jl.Ir.H.Juanda – Jl.Sultan.Agung – Jl.Tirtayasa – Jl.RE Martadinata – Jl. Merdeka – Jl. Perintis Kemerdekaan – Jl. Braga – Jl. Viaduct – Jl. Kebon Jukut – Jl. Otista – Jl. Kebon Kawung – Jl. HOS.Cokroaminoto (Jl.Pasir Kaliki) – Jl. Kebon Jati – Terminal St H
4.2.      Tarif terjauh
            Dalam penggunaan tarif, biasanya di perhitungkan melalui beberapa zona yang terlewati, dan tarif  terjauh Dago – St.Hall seharga Rp. 3500,00.
4.3.      Ruas jalan yang tinggi pertemuan dengan angkutan lainnya
                        Ruas jalan yang gemuk atau pun bisa disebut tinggi angka pertemuan dengan trayek lainnya ini, biasanya berdampak kemacetan, dan untuk ruas trayek Dago-St.Hall, berada di beberapa titik, diantaranya :.
Ada juga jenis hambatan yang sering terjadi di sepanjang jalur trayek St.Hall-Dago ini, antara lain:
a)         Kemacetan, karena sampel yang diambil dalam menempuh perjalanan pada jam sibuk, tentu  kemacetan  lalu-lintas tidak dapat dihindari. Selain karena jumlah kendaraan yang padat,juga karena ulah dari supir-supir angkutan kota yang berhenti sembarangan, sehingga menutupi sebagian badan jalan
b)         Lampu lalu lintas,pada trayek St.Hall-Dago ini sendiri melewati beberapa lampu lalu lintas yang waktu untuk lampu hijaunya terbatas sehingga membuat laju kendaraan terhambat.
c)         Tempat pemberhentian atau naik turunnya penumpang yang sembarangan/tidak pada tempatnya, dapat menyebabkan terjadi kemacetan. Berbeda dengan bus, angkot dapat menurunkan penumpang sesuai permintaan penumpang, angkot tidak mempunyai tempat pemberhentian khusus selain terminal.
d)         Perlintasan kereta api, sebelum mencapai terminal St.Hall, kendaraan melewati perlintasan kereta api dimana ketika jam sibuk ditambah ada kereta yang akan melintas pasti terjadi kemacetan.
4.4.      Kelas Terminal dan Jaringan.
            Terminal Dago termasuk terminal kelas C, dan mempunyai jaringan trayek, diantaranya :
-          Dago : Abdul Muis
-          Dago : Caringin
-          Dago : Riung Bandung
-          Dago : St.Hall
Untuk Terminal St.Hall termasuk terminal kelas C, dan mempunyai jaringan trayek, diantaranya :
-          St.Hall : Ciumbuleuit
-          St.Hall : Lembang
-          St.Hall : Cimahi
-          St.Hall : Dago
4.5.      Potensi Demand
                                Untuk potensi  demand  khususnya pada trayek Dago – St.Hall, terlihat sedikit sepi, di karenakan jumlah armada trayek yang hampir 100 unit dan  itu terlalu gemuk untuk jarak rute 10 km. Terkecuali kebutuhan supply cukup terpenuhi oleh demand pada jam-jam tertentu seperti jam berangkat kerja, istirahat siang dan pulang kerja.

4D